Rumah Tahanan Kelas IIA, Pekalongan, membagikan 1.200 masker hasil karya warga binaan |
Aksi bagi masker tersebut, menurut Kepala Rutan (Karutan) Kelas IIA Pekalongan, Anggit Yongki Setiawan, merupakan bentuk atau upaya kepedulian seluruh jajaran petugas Rutan maupun warga binaan melawan pandemi covid-19.
"Masker kita buat sendiri, dikerjakan oleh warga binaan yang memiliki keterampilan menjahit," ungkap Karutan, Anggit Yongki Setiawan, usai kegiatan.
Anggit Yongki Setiawan, menerangkan, masker sendiri dijahit sejak 5 April 2020 yang lalu. Perhari warga binaan mampu memproduksi 75 masker.
"Ini dilakukan dalam rangka pencegahan sebaran covid-19, jadi kami libatkan para warga binaan dengan cara menjahit masker sendiri," katanya.
Selain itu, lanjutnya, sebagai bentuk kepedulian terhadap nasib para warga binaan agar terhindar dari terpapar virus corona, maka sesuai petunjuk pimpinan maka sebagian warga binaan yang memenuhi syarat diikutkan program asimilasi atau pembebasan bersyarat.
"Total per April kami sudah membebaskan 59 warga binaan dan rencananya akan berlanjut hingga akhir Desember tahun ini dengan jumlah yang dibebaskan mencapai 100 orang," jelasnya.
Kepala Subsie Bimbingan Kegiatan Rutan Kelas IIA Pekalongan, Eko Kurniawan, menambahkan, dilibatkanya warga binaan dalam kegiatan pencegahan pandemi covid-19, disambut gembira.
Melalui kegiatan tersebut, warga binaan menganggap saat yang tepat dalam menebus kesalahan yang dilakukan selama ini, sehingga proses produksi masker dikerjakan dengan antusias.
"Kesadaran warga binaan terhadap kekeliruan perbuatan selama ini yang membuat masyarakat resah, diharapkan bisa ditebus dengan cara ikut berpartisipasi membuat masker untuk dibagikan kepada masyarakat yang memerlukan," pungkasnya.
Post a Comment