googlesyndication.com

1 Comment
Pekalongan News
Sugiyo, Kepala UPTD TPI  Kota Pekalongan
Kota Pekalongan
Kendati terjadi anomali cuaca dengan curah hujan yang cukup tinggi di musim kemarau ini, ternyata tidak mempengaruhi produksi hasil tangkapan ikan nelayan di Kota Pekalongan. Hal tersebut dibuktikan dengan naiknya nilai volume lelang ikan di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Kota Pekalongan.

Dari pantauan lapangan, aktivitas bongkar ikan dan pelaksanaan lelang berjalan normal. Bahkan menurut salah seorang bakul ikan, Darsini (50 th) permintaan ikan saat ini sangat tinggi. Namun demikian beberapa jenis ikan terjadi penurunan harga.
"Untuk jenis ikan layang ukuran kecil, tadinya mencapai Rp 10 ribu perkilo sekarang turun menjadi Rp 8 ribu perkilo. Sedangkan untuk ikan lainya terutama yang berukuran besar masih tinggi," ungkap Darsini.
Terpisah, Kepala UPTD TPI Kota Pekalongan, Sugiyo mengatakan, perubahan cuaca yang terjadi saat ini tidak berpengaruh terhadap hasil tangkapan nelayan. Sebab, kapal yang berlabuh dan melakukan bongkar muatan dalam sepekan ini adalah kapal yang berangkat pada bulan-bulan sebelumnya atau sehabis lebaran.

Sehingga hal tersebut menurut Sugiyo tidak berpengaruh banyak dengan hasil tangkapan nelayan di Kota Pekalongan. Bahkan menurut Sugiyo, nilai volume lelang ikan naik signifikan yang berimbas juga dengan naiknya nilai raman yang didapat.
"Kalau di bulan September, total volume lelang mencapai 795 ton dengan nilai raman sebesar 10,5 miliar. Sedangkan dalam bulan Oktober ini, baru sepekan saja sudah mencapai 350 ton," beber Sugiyo.
Dengan adanya kenaikan cukup tinggi tersebut, pihaknya optimis target volume lelang bulan Oktober yang dipatok 1000 ton akan tercapai, dengan catatan tren kenaikan volume lelang perhari sebanyak 70 ton bisa terjaga.

Seperti diketahui, Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Pekalongan di UPTD TPI dihasilkan oleh potongan 3 persen dari hasil raman. Selain itu masih ada sumber pendapatan lain seperti retribusi parkir.


Post a Comment

 
Top