 |
| Ribuan Jamaah padati Lapangan Mataram Kota Pekalongan saat sholat Idul Fitri 1437 H |
Kota Pekalongan
Lapangan Mataram di Komplek Kantor Setda Kota Pekalongan menjadi salah satu tempat penyelenggaraan sholat Idul Fitri tahun 1437 H, Ribuan jamaah memadati Lapangan termasuk Walikota Pekalongan, Alf Arslan Djunaid, Wakil walikota Pekalongan, Saelany Maghfudz, Wakil Ketua DPRD, Plt Sekda Kota Pekalongan dan beberapa Kepala SKPD.
Sholat Idul Fitri dipimpin oleh KH Toha Al Hafidz, Imam Besar Masjid Agung Semarang dan Khatib Kepala Kantor Kementrian Agama Kota Pekalongan, Imam Tobroni.
Dalam Tausiyahnya Imam Tobroni menyinggung momen puasa menjadi salah satu sarana untuk merevolusi mental kita semua. Menurut Imam, selama bulan suci Ramadhan, masyarakat islam diingatkan oleh begitu dahsyatnya perubahan sosial yang terjadi di Indonesia saat ini.
Lapangan Mataram di Komplek Kantor Setda Kota Pekalongan menjadi salah satu tempat penyelenggaraan sholat Idul Fitri tahun 1437 H, Ribuan jamaah memadati Lapangan termasuk Walikota Pekalongan, Alf Arslan Djunaid, Wakil walikota Pekalongan, Saelany Maghfudz, Wakil Ketua DPRD, Plt Sekda Kota Pekalongan dan beberapa Kepala SKPD.
Sholat Idul Fitri dipimpin oleh KH Toha Al Hafidz, Imam Besar Masjid Agung Semarang dan Khatib Kepala Kantor Kementrian Agama Kota Pekalongan, Imam Tobroni.
Dalam Tausiyahnya Imam Tobroni menyinggung momen puasa menjadi salah satu sarana untuk merevolusi mental kita semua. Menurut Imam, selama bulan suci Ramadhan, masyarakat islam diingatkan oleh begitu dahsyatnya perubahan sosial yang terjadi di Indonesia saat ini.
"Maraknya narkoba, prostitusi, fenomena LGBT, Minuman keras, kekerasan anak, kejahatan seksual, penyalahgunaan internet, media sosial dan lainya," sebut Imam.Dikatakan Imam, banyak yang bisa dilihat dan saksikan akhir-akhir ini betapa perubahan sosial yang terjadi telah banyak memunculkan peristiwa yang mengusik rasa kemanusiaan kita.
"Kita disuguhi bagaimana fenomena seorang ayah yang membunuh anaknya, istri yang menghianati suaminya, begitu sebaliknya, PRT yang dianiaya majikannya dan perilaku-perilaku manusia lainnya yang seperti binatang," ungkap Imam.Dan puasa kemarin, lanjut Imam, semoga menjadi momen diri kita untuk kembali ke fitrah kita sebagai manusia yang sempat hilang.
"Hari ini, kita saling berkunjung dan saling memaafkan. kita hilangkan sifat sombong, angkuh dan memunculkan sifat asli manusia yakni kasih sayang," terang Imam.Kalau semua itu bisa lakukan, sambung Imam, NKRI tidak akan mampu diperdaya oleh Teroris dan kaum radikalisme lainnya.
"Semoga harapan tersebut bisa bersemayam dalam diri kita meski Ramadhan nanti akan meninggalkan kita semua," tutupnya.Diketahui, dalam kesempatan tersebut usai sholat Id bersama, Walikota Pekalongan membuka open house di Rumah Dinas Walikota Jalan Bahagia Nomor 15 Kota Pekalongan.
Post a Comment