Salah satu gerai penjualan emas di Jalan Sultan Agung Kota Pekalongan mengaku sepi, Senin (13/7/15) |
Kota Pekalongan
Rupanya di Kota Pekalongan tahun ajaran baru masih menjadi indikator lesunya sektor ekonomi makro yang sangat mempengaruhi daya beli masyarakat. Tahun ini jatuhnya lebaran nyaris bersamaan dengan ajaran baru bagi anak sekolah. Salah satu komoditas yang menurut informasi sumber kami di lapangan yang terpapar lesunya penjualan salah satunya adalah emas.
Dibeberapa tempat penjualan emas hampir secara seragam mengatakan penju alan emas mendekati lebaran ini turun drastis dibanding tahun sebelumnya.
Ani, salah satu karyawan toko emas di jalan Sultan agung mengakui kalau tran saksi emas mendekati lebaran ini mengalami penurunan lumayan drastis hingga 20 persen.
"Tahun ini lebih sepi dibanding lebaran tahun kemarin meski pembeli tatap ada yang datang namun tetap saja terasa perbedaanya," terang Ani, Senin (13/7/15).
Menurut Ani, salah satu yang menyebabkan sepinya penjualan di toko emasnya kemungkinan bersamaan waktunya antara lebaran dan ajaran baru, sehingga masyarakat jadi selektif membelanjakan uangnya.
"Pilihan utama tentu di kebutuhan anak sekolah dan lebaran sedangkan kebutu han akan emas di masyarakat lebih banyak di pengaruhi sifat emas untuk kebu tuhan investasi,"paparnya.
Dijelaskan, harga emas saat ini dengan kadar 24 karat masih disekitaran Rp 500 ribu pergramnya. Sedang untuk harga emas dengan kadar 75 persen atau 22 karat relatif lebih murah dengan harga jual Rp 400 ribu pergram.
"Untuk harga masih terbilang stag, semisal mau menaikan harga tidak bisa ter lalu tinggi," ungkapnya.
Post a Comment