Pekalongan (28-11-2014)
Pemerintah Kota Pekalongan cukup berasa prihatin terhadap isu pencemaran Kali Loji. Penyediaan fasilitas IPAL komunal dan sosialisasi menjadi modal utama awal. Sedang penegakan hukum tetap dijadikan wacana bijak setelah memberikan kesempatan bagi para pengusaha untuk memperkaya pengetahuan mereka terlebih dahulu.
Pemerintah Kota Pekalongan cukup berasa prihatin terhadap isu pencemaran Kali Loji. Penyediaan fasilitas IPAL komunal dan sosialisasi menjadi modal utama awal. Sedang penegakan hukum tetap dijadikan wacana bijak setelah memberikan kesempatan bagi para pengusaha untuk memperkaya pengetahuan mereka terlebih dahulu.

IMPA lazim dikenal sebagai metode
bio recycle (sistem daur ulang hayati) atau bio security system (sistem perlindungan
hayati). Kedua metode ini mengutamakan suatu aktivitas produksi yang
menghasilkan zero emission (tidak ada limbah). Pengelolaan budi daya perikanan
darat yang mengacu pada fungsi ekonomi dan ekologi. Pengelolaan 1 unit tambak berisi
budi daya ikan, udang, kerang-kerangan (atau bisa juga digantikan tripang), dan
rumput laut. Penekanan fungsi terpusat pada manfaat rumput laut dalam
mengurangi limbah-limbah non organik hasil buangan dari sisa-sisa pakan dan
kotoran ikan menjadi pupuk cair. Sementara, limbah organik bisa dimanfaatkan
bagi pertumbuhan kerang-kerangan. Walikota Pekalongan, dr. Basyir ahmad
menyimpulkan, “1 ha tambak bisa dioptimasikan 4 buah komoditas yang memiliki
potensi produktivitas berlebih. Tambak dipertahankan menjaga nilai produktifnya
dan tetap stabil sebagai suatu habitat.”

Suatu langkah yang cukup
melegakan hati bagi warga masyarakat Pekalongan di tengah rundung derita
pencemaran Kali Loji dan air rob.
~Disunting Oleh: Arry Anand~
Post a Comment