googlesyndication.com

1 Comment
Melanjutkan program kerjasama di bidang Literasi Media bagi kalangan pelajar dan mahasiswa, Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Propinsi Jawa Tengah mengundang SMK Baitussalam Kota Pekalongan hadir di Semarang, Rabu (14/12/15).
Sebagai yang pertama dan satu-satunya SMK di Jawa Tengah yang pertama kali melakukan kerjasama dengan lembaga yang mengawasi konten siaran televisi di Indonesia, Ketua KPID Propinsi Jateng, Budi Setyo Utomo sangat mengapresiasi kedatangan SMK Baitussalam di Gedung KPID Provinsi Jawa Tengah, Jalan Tri Lomba Juang, Semarang.
"Biasanya kami yang berkeliling untuk melakukan sosialisasi namun kali ini malah SMK Baitussalam Kota Pekalongan hadir sendiri di Kantor, kami saya sangat apresiasi," ungkap Budi.
Literasi media bagi pelajar dan mahasiswa, kata Budi, sangat penting dalam mendidik masyarakat untuk arif dalam memilih konten tayangan yang positif dan mendidik.
Menurut Budi, konten siaran di televisi terlampau dipenuhi kepentingan industri bukan memihak kepentingan publik atau masyarakat.
"Untuk itu dengan melibatkan pelajar dan mahasiswa, apalagi ini pelajar multimedia tentu ini menjadi bagian dari pemberian pemahaman sejak dini sebelum mereka terjun ke dunia yang berhubungan dengan multimedia," papar Budi.
Sementara itu, Kepala Sekolah SMK Baitussalam Prasetyo Ani yang membawa sejumlah guru dan 38 siswa jurusan multimedia mengaku bangga menjadi salah satu sekolah yang ditunjuk dan diberi kesempatan untuk bisa bekerja-sama dengan KPID Propinsi Jawa Tengah.
"Harapannya para siswanya dapat menyaring informasi dan pengetahuan yang diberikan pemateri dari KPID dan menyebarkan apa yang didapat kepada teman-temanya yang lain" kata Ani.
Dalam kegiatan pemberian literasi media kepada pelajar SMK Baitusalam, Komisioner KPID Propinsi Jawa Tengah, Koordinasi Kelembagaan, Ahmad Junaedi memberikan kata pengantar terkait gambaran dan kondisi konten penyiaran di Indonesia sekarang ini.
unaedi menyoroti banyaknya muatan siaran televisi yang menampilkan konten pornografi dan kekerasan yang dilarang oleh KPID dan memberikan beberapa contoh secara visual.
Hal lainnya,  Junaidi juga menjelaskan bagaimana memaknai apa itu literasi media untuk masyarakat atau publik.
Literasi menurut Junaidi adalah kemampuan masyarakat dalam mengakses, menganalisis, mengevaluasi dan mengkomunikasikan pesan yang ditangkap dari sebuah tayangan televisi.
"Tujuannya agar masyarakat mampu menilai baik dan buruknya sebuah materi siaran yang ditayangkan berupa visual maupun audio visual," terangnya.
Selain mendapatkan pengetahuan penting dari pemateri utama, Dr Amirudin, Dosen Prodi Antropologi Media FIB Universitas Diponegoro tentang kajian terhadap media dari sisi ilmu Antropologi Media juga dikenalkan beberapa fasilitas yang miliki KPID Jateng dalam menjalankan fungsi pengawasan seperti ruang pantau siaran televisi yang beroprasi di Indonesia selama 24 jam penuh.

Post a Comment

 
Top