-->

Pantura Batang Makin Ngeri,Warga Batang Desak Truk Sumbu Tiga Agar Dibatasi

Pekalongan News
Wednesday, November 05, 2025, November 05, 2025 WIB Last Updated 2025-11-05T09:05:35Z
Pantura Batang Makin Ngeri,Warga Batang Desak Truk Sumbu Tiga Agar Dibatasi
Pekalongannews, Batang - Trauma masih membekas di benak Risqii, warga Kelurahan Proyonanggan Tengah, Kecamatan Batang. Ia menjadi saksi mata kecelakaan maut di jalur Pantura kawasan Batang Kota, ketika seorang pengendara motor tewas mengenaskan usai kehilangan keseimbangan dan tertabrak truk sumbu tiga.

“Saya lihat sendiri waktu di depan alun-alun. Motor itu oleng karena jalan bergelombang. Begitu jatuh, langsung diterima truk dari belakang. Orangnya meninggal di tempat,” tutur Risqii dengan suara berat saat ditemui, Rabu (5/11/2025).

Menurutnya, kondisi jalan yang bergelombang ditambah padatnya lalu lintas membuat jalur itu sangat berbahaya. Ia meminta truk besar tidak melintas di kawasan kota pada jam-jam ramai.

“Sekarang jalan sudah banyak yang bergelombang. Paling tidak truk sumbu tiga itu lewatnya malam saja, jam 9 ke atas. Kalau siang, mending lewat tol,” ujarnya.

Keluhan serupa disampaikan Novia, warga Desa Candiareng, Kecamatan Warungasem, yang kerap melintasi Pantura saat berangkat kerja.

“Jalan di Pantura itu sudah parah. Sering kejeglong, shockbreaker motor sampai rusak. Kalau pas ramai, ngeri banget ketemu truk-truk besar,” keluhnya.

Menanggapi keresahan warga, Wakil Bupati Batang Suyono menegaskan pentingnya pembatasan operasional truk sumbu tiga di kawasan kota. Menurutnya, langkah ini untuk menjaga keselamatan warga sekaligus mengurangi kerusakan jalan.

“Sumbu tiga ini memang perlu diberi pembatasan, khususnya saat jam-jam ramai. Kepadatan luar biasa bisa memicu kecelakaan. Jadi Batang kota sebaiknya steril dari sumbu tiga di waktu tertentu,” tegas Suyono.

Ia menjelaskan, truk dari arah Pekalongan bisa keluar di Exit Tol Kandeman, sementara yang menuju Pemalang atau Pekalongan diarahkan melewati tol agar tidak melintasi pusat kota.

“Kita tidak menyalahkan sopir truk, tapi setidak-tidaknya ini bisa mengurangi risiko. Apalagi pemerintah sudah memberi solusi, lewat tol dapat diskon 20%. Itu luar biasa,” ujarnya.

Suyono memastikan Pemkab Batang akan berkoordinasi dengan Dirlantas dan instansi terkait agar kebijakan ini berjalan selaras dan tidak menimbulkan kesalahpahaman.

“Koordinasi pasti dilakukan, supaya tidak muncul anggapan pemerintah daerah bertindak sepihak,” katanya.

Warga berharap kebijakan ini segera diterapkan agar tragedi serupa tidak terulang. Mereka ingin jalan-jalan di kota Batang kembali aman dan nyaman bagi pengguna motor maupun kendaraan kecil.

Kebijakan pembatasan truk sumbu tiga ini diharapkan menjadi langkah penting Pemkab Batang dalam menata lalu lintas perkotaan yang lebih tertib, manusiawi, dan berorientasi pada keselamatan warga.
Komentar

Tampilkan

No comments:

Contact Form

Name

Email *

Message *

TERKINI