KALIMANTAN, Pekalongannews – Program CSR kesehatan dari TBIG mendapat sambutan positif dari warga pedalaman Kalimantan.
Melalui edukasi 3P (Pola Hidup Sehat, Pola Konsumsi Sehat, dan Pola Sanitasi Sehat), masyarakat diajak memahami pentingnya kesehatan.
Data WHO menunjukkan rendahnya literasi kesehatan menjadi penghambat peningkatan kualitas hidup.
Sebuah jurnal bahkan mengungkap hampir 49 persen pasien di Indonesia memiliki literasi kesehatan problematik hingga tidak memadai.
TBIG pun menjadikan data ini sebagai dasar langkah nyata mendampingi masyarakat di wilayah 3T.
“Kami ingin hadir sebagai mitra pemerintah membangun masyarakat yang lebih sehat. Program ini bagian dari komitmen CSR TBIG,” ujar Herman Setya Budi, Presiden Direktur TBIG.
Program edukasi ini sudah menjangkau 4.204 warga di berbagai desa di Kalimantan.
Selain edukasi, 2.400 warga di enam desa menerima paket makanan bergizi untuk memperkuat ketahanan gizi keluarga.
Eva, warga Kapuas Tengah, mengaku sangat terbantu dengan program ini.
“Kami senang karena bisa belajar tentang kebiasaan sehat. Anak-anak juga mendapat makanan bergizi. Terima kasih TBIG,” katanya.
Lie Si An, Chief of Business Support Officer TBIG, menyebut bahwa program ini tidak hanya sesaat, tetapi berkelanjutan.
“TBIG selalu mendasarkan program CSR pada prinsip ESG, SDGs, dan ISO 26000 agar dampaknya nyata dan inklusif,” jelasnya.
TBIG menargetkan lebih dari 500 program kesehatan serupa dapat terealisasi hingga akhir 2025.
No comments:
Post a Comment