-->

Gen Z Nepal Bakar Gedung Parlemen, Terinspirasi Demo Di Indonesia

Pekalongan News
Saturday, September 13, 2025, September 13, 2025 WIB Last Updated 2025-09-13T10:05:03Z
Gen Z Nepal Bakar Gedung Parlemen, Terinspirasi Demo Di Indonesia
KATHMANDU – Gejolak politik melanda Nepal. Ribuan pemuda yang didominasi generasi Z turun ke jalan, memprotes kebijakan pemerintah yang dinilai korup dan represif. Puncak amarah massa terjadi saat mereka berhasil membakar gedung parlemen federal, sebuah simbol perlawanan yang disebut terinspirasi dari gerakan pemuda di Indonesia.

Seperti dilansir Reuters, ibu kota Nepal, Kathmandu, berubah mencekam pada Selasa (9/9/2025).

Aparat keamanan merespons aksi demonstrasi dengan tembakan gas air mata dan peluru karet. Aksi yang dipicu pemblokiran media sosial dan korupsi sistemik ini memuncak dengan upaya pendudukan gedung parlemen, memaksa pemerintah memberlakukan jam malam.

Pemicu utama kemarahan massa adalah keputusan kontroversial Perdana Menteri KP Sharma Oli yang pekan lalu memutus akses ke platform media sosial populer seperti Facebook. Dalih pemerintah, platform tersebut gagal mendaftar secara resmi dan maraknya akun palsu yang menyebarkan disinformasi serta ujaran kebencian.

Namun, bagi para demonstran, kebijakan tersebut tak lain adalah bentuk sensor modern untuk membungkam kritik. Dengan spanduk-spanduk bertuliskan 

“Hentikan Korupsi, Bukan Media Sosial” dan “Kembalikan Kebebasan Berekspresi Kami,” massa yang terdiri dari pelajar dan aktivis muda membanjiri jalan-jalan utama menuju jantung pemerintahan.

Situasi memanas ketika pengunjuk rasa mencoba merobohkan barikade kawat berduri di kompleks parlemen. Tindakan anarkis ini dibalas dengan respons keras dari aparat. 

"Kami terpaksa menggunakan kekuatan terukur setelah demonstran mulai bertindak anarkis dan membahayakan keamanan," ujar Muktiram Rijal, juru bicara pemerintah setempat, seraya membenarkan pemberlakuan jam malam untuk memulihkan ketertiban.

Bagi mereka, pemblokiran media sosial hanyalah puncak dari gunung es masalah yang lebih besar: korupsi sistemik yang telah mengakar. Banyak yang merasa pemerintah gagal menepati janji untuk menciptakan tata kelola yang bersih dan kini menggunakan isu keamanan siber untuk membungkam suara rakyat.

Dalam sebuah pernyataan yang viral, seorang demonstran menyebut, "Seperti di Indonesia, satu orang tewas, dan tiga lainnya kini terluka ditembak. 

Seluruh kekuatan untuk kita kamerad, hidup revolusi." Sementara itu, seperti dilaporkan BBC Internasional, gelombang protes massal ini akhirnya berujung pada pengunduran diri Perdana Menteri Nepal KP Sharma Oli.
Komentar

Tampilkan

No comments:

Contact Form

Name

Email *

Message *

TERKINI