Pada tahun 2025 ini, sebanyak 196 titik PJU dipasang di delapan kecamatan, mencakup wilayah dengan tingkat aktivitas tinggi dan akses penghubung antar desa dan kecamatan.
Pengelola Penerangan Jalan dari Seksi PJU, Dishub Batang, Bambang Wicaksono, menyampaikan bahwa seluruh pemasangan PJU merupakan hasil musyawarah perencanaan pembangunan atau musrenbang dari masyarakat.
“Tahun ini penambahan PJU hasil musrenbang antara lain Gringsing arah Kebondalem , Tersono arah Limpung, Alun-Alun Limpung, Reban ruas Ngadirejo–Pacet, Wonotunggal ruas Wates–Brokoh, dan Tulis dari Roban Barat hingga Ponowareng. Lalu Kecamatan Kandeman juga dari Depok sampai Ujungnegoro,” terang Bambang, Jumat 1 Agustus 2025.
Seluruh titik penerangan menggunakan lampu LED hemat energi dengan daya 30 watt hingga 40 watt, yang tagihan listriknya menjadi tanggungan Pemerintah Daerah melalui Dinas Perhubungan.
Selain itu, Kecamatan Kandeman menjadi wilayah pertama yang mendapatkan penerangan jalan tenaga surya, dengan 10 titik solar cell yang dipasang di daerah Tragung.
Langkah ini merupakan bagian dari inisiatif penghematan energi sekaligus antisipasi keterbatasan daya listrik PLN di daerah pinggiran.
“Jenis lampu yang kami gunakan semua LED, untuk efisiensi energi dan tahan lama. Tapi untuk Tragung, kita pasang tenaga surya di 10 titik, karena lokasi agak pelosok dan belum stabil listriknya,” imbuh Bambang.
Dari catatan Dishub, beban tagihan listrik untuk seluruh PJU aktif di Kabupaten Batang per bulan April 2025 mencapai Rp1.869.875.508, angka yang mencerminkan luasnya sebaran lampu jalan yang dikelola.
Meskipun anggaran cukup besar, Dishub berkomitmen terus menambah PJU di wilayah yang belum tersentuh, terutama di kawasan rawan kecelakaan dan jalur aktivitas warga malam hari.
Dengan total 196 titik baru tahun ini, Pemerintah Kabupaten Batang berharap mampu menciptakan akses jalan yang lebih aman, mendukung pertumbuhan ekonomi malam, dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat desa.
No comments:
Post a Comment