Pekalongannews, Jakarta - Badan Otorita Pengelola Pantai Utara Jawa atau Badan Otorita Tanggul Laut Jawa resmi dibentuk Presiden Prabowo Subianto, Badan ini diharapkan menjadi motor utama penanganan banjir rob dan abrasi yang puluhan tahun menghantam pesisir utara Jawa.
Anggota DPR Fraksi PKS, Rizal Bawazier, menyambut langkah itu. Ia menilai pembentukan badan otorita ini merupakan momentum penting yang harus dijawab dengan kerja cepat, khususnya pembangunan tanggul laut raksasa.
“Gerak cepat sangat dibutuhkan agar tanggul segera berdiri di sepanjang pantai utara, terutama Pemalang, Pekalongan, dan Batang,” kata Rizal dalam keterangan tertulisnya, Selasa, 26 Agustus 2025.
Menurut Rizal, wilayah pesisir Jawa Tengah menjadi titik paling rawan. Dari Ulujami Pemalang, pesisir Pekalongan, hingga pantai barat Batang, rob kian parah dalam beberapa tahun terakhir. Ribuan rumah terendam, lahan pertanian rusak, aktivitas ekonomi lumpuh, hingga anak-anak sulit bersekolah karena jalan tergenang air laut.
“Tanpa tanggul raksasa, warga akan terus jadi korban,” ujar politikus asal dapil Jawa Tengah X ini.
Rizal menegaskan, tanggul laut bukan hanya soal melindungi permukiman, tetapi juga menjaga industri, perdagangan, serta jalur vital transportasi nasional di pantura.
Anggota DPR Fraksi PKS, Rizal Bawazier, menyambut langkah itu. Ia menilai pembentukan badan otorita ini merupakan momentum penting yang harus dijawab dengan kerja cepat, khususnya pembangunan tanggul laut raksasa.
“Gerak cepat sangat dibutuhkan agar tanggul segera berdiri di sepanjang pantai utara, terutama Pemalang, Pekalongan, dan Batang,” kata Rizal dalam keterangan tertulisnya, Selasa, 26 Agustus 2025.
Menurut Rizal, wilayah pesisir Jawa Tengah menjadi titik paling rawan. Dari Ulujami Pemalang, pesisir Pekalongan, hingga pantai barat Batang, rob kian parah dalam beberapa tahun terakhir. Ribuan rumah terendam, lahan pertanian rusak, aktivitas ekonomi lumpuh, hingga anak-anak sulit bersekolah karena jalan tergenang air laut.
“Tanpa tanggul raksasa, warga akan terus jadi korban,” ujar politikus asal dapil Jawa Tengah X ini.
Rizal menegaskan, tanggul laut bukan hanya soal melindungi permukiman, tetapi juga menjaga industri, perdagangan, serta jalur vital transportasi nasional di pantura.
“Kalau rob dibiarkan, kerugian negara semakin besar,” katanya.
Sebagai wakil rakyat, Rizal berjanji mengawal langsung kinerja Badan Otorita Pantura. Ia mendorong pemerintah pusat memberi prioritas pada kawasan yang paling terdampak.
“Mudah-mudahan pantura Pekalongan, Pemalang, dan Batang menjadi prioritas pembangunan tanggul raksasa,” ujarnya.
Rizal menilai proyek ini membutuhkan sinergi pemerintah pusat, daerah, masyarakat, hingga swasta untuk mempercepat pembiayaan. Apalagi, pemerintah sudah memasukkan pembangunan Giant Sea Wall sebagai proyek strategis nasional.
Meski begitu, pemerintah menegaskan setiap tahap harus matang, mulai kajian teknis, pendanaan, hingga skema KPBU. Rizal mengingatkan agar prosedur itu tidak menghambat aksi nyata.
Rizal menilai proyek ini membutuhkan sinergi pemerintah pusat, daerah, masyarakat, hingga swasta untuk mempercepat pembiayaan. Apalagi, pemerintah sudah memasukkan pembangunan Giant Sea Wall sebagai proyek strategis nasional.
Meski begitu, pemerintah menegaskan setiap tahap harus matang, mulai kajian teknis, pendanaan, hingga skema KPBU. Rizal mengingatkan agar prosedur itu tidak menghambat aksi nyata.
“Rob datang setiap tahun. Kita tidak bisa menunggu terlalu lama. Gerak cepat adalah kunci,” katanya.
Ia optimistis keberadaan Badan Otorita Pantura bakal membuat penanganan rob lebih serius.
Ia optimistis keberadaan Badan Otorita Pantura bakal membuat penanganan rob lebih serius.
“Langkah Presiden sudah tepat. Selanjutnya, yang ditunggu masyarakat adalah aksi nyata di lapangan,” ujar Rizal.
No comments:
Post a Comment