-->

Menjelang Musim Hujan, Pekalongan Siaga Lewat Program Kelurahan Tangguh Bencana

Pekalongan News
Wednesday, October 29, 2025, October 29, 2025 WIB Last Updated 2025-10-29T13:10:30Z
Menjelang Musim Hujan, Pekalongan Siaga Lewat Program Kelurahan Tangguh Bencana
Pekalongannews, Kota Pekalongan - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pekalongan terus memperkuat kesiapsiagaan masyarakat menghadapi ancaman bencana dengan membentuk Kelurahan Tangguh Bencana atau Katana. 


Hingga akhir Oktober 2025, tercatat 21 kelurahan telah memiliki Katana aktif, dan seluruh 27 kelurahan ditargetkan rampung pada penghujung tahun ini.

Kepala Pelaksana Harian BPBD Kota Pekalongan, Budi Suheryanto, mengatakan pembentukan Katana menjadi langkah strategis untuk membangun masyarakat yang tanggap dan mandiri menghadapi bencana, terutama menjelang musim penghujan.

“Kami melakukan pelatihan dan simulasi di setiap kelurahan sesuai potensi ancamannya. Di wilayah utara dan barat fokus pada banjir dan rob, sementara di selatan lebih banyak latihan kebakaran dan gempa,” ujar Budi, Rabu, 29 Oktober 2025.

BPBD juga menggandeng unsur TNI, relawan, dan warga setempat agar sinergi antarlembaga semakin kuat. Dalam waktu dekat, lembaga tersebut akan menggelar simulasi banjir bersama Kodim di Kelurahan Kandang Panjang sebagai bagian dari latihan kesiapsiagaan terpadu.

Selain Katana, BPBD menyiapkan Satuan Tugas 24 jam dan relawan lapangan yang bertugas sebagai garda terdepan saat bencana terjadi. Mereka akan bergerak cepat dalam evakuasi, mendirikan dapur umum, hingga membantu distribusi logistik.

“Ketika banjir melanda, relawan lokal yang sudah kami latih akan menjadi yang pertama turun ke lapangan. Mereka paham kondisi wilayah dan jalur evakuasi,” kata Budi.

Sebagai penunjang kesiapsiagaan, BPBD juga mengoperasikan sistem pemantauan digital dengan memasang CCTV di empat titik strategis: Taman Wisata Laut Pantai Pasir Kencana, Sungai Bremi, Sungai Lodji, dan Jalan Kurinci. Koordinasi cepat juga dilakukan dengan BMKG untuk memantau potensi cuaca ekstrem. 

Berdasarkan prakiraan BMKG, hujan dengan intensitas tinggi diperkirakan mulai meningkat pada pertengahan November hingga Januari 2026.

Langkah sistematis ini diharapkan membuat setiap warga menjadi bagian dari sistem tangguh bencana di lingkungannya masing-masing.

“Kesiapsiagaan bukan hanya tugas pemerintah, tapi tanggung jawab bersama. Semakin cepat masyarakat tanggap, semakin kecil risiko yang ditimbulkan,” Pungkas Budi.

Komentar

Tampilkan

No comments:

Contact Form

Name

Email *

Message *

TERKINI