PEKALONGAN - Tentara Manunggal
Membangun Desa (TMMD) tahap I dibuka langsung oleh Wali kota Pekalongan M
Saelany Mahfudz. Adapun pelaksanaan TMMD di kelurahan Degayu kecamatan
Pekalongan Utara kota Pekalongan.
"Melalui TNI TMMD Reguler
101 dan Sengkuyung Tahap I Provinsi Jawa Tengah tahun 2018 merupakan bagian
dari cara kita merawat dan mengikat kebersamaan serta kegotong rovongan untuk
mengatasi persoalan-persoalan kebangsaan," katanya.
Berdasarkan sambutan Gubernur
Jawa Tengah, kata Walkot, saat ini jumlah Penduduk miskin di Jawa Tengah
per-bulan September 2017 sebanyak 4,197 juta jiwa atau 12,23%. Sedangkan jumlan
pengangguran Terbuka Jawa Tengah per-bulan Agustus 2017 sebesar 4,57%. Untuk
Indeks Pembangunan Manusia, Jawa Tengah Tahun 2016 berada pada angka 69,98.
"Melalui TMMD sebagai
program lintas sektoral yang melibatkan TNI, Kementerian, Lembaga Pemerintah
Non Kementerian dan Pemerintah Daerah, serta segenap lapisan masyarakat
merupakan salah satu langkah nyata guna mengatasi berbagai permasalahan yang
kita hadapi tersebut, " jelasnya.
Dikatakan Saelany dengan
Sinergitas dankemanunggalan TNI dengan rakyat, serta Pemerintah Pusat dan
Daerah melalui TMMD seperti inilah yang menjadi suatu kekuatan luar biasa untuk
memajukan desa, menggali dan mendayagunakan potensi serta mengatasi berbagai
isu/persoalan terkini dengan solusi.
"Manfaat TMMD sangat luar
biasa di kota Pekalongan karena mampu membangun diluar ekspektasi kita,"
bebernya.
Sementara Mayor. inf. M. Hufron
menjelaskan pelaksanaan program TMMD Tahap I Tahun 2018 yang berlangsung dari
tanggal 4 April sampai dengan 3 Mei 2018. Sasaran program berupa pembangunan
infrastruktur, sarana prasarana fasilitas umum dan sosial yang menjadi
kebutuhan dasar masyarakat di daerah,ketrampilan dan pendidikan kesetaraan yang
semuanya berbasis desa.
"TMMD di kelurahan
Degayu sasaran fisik berupa peninggian dan beton jalan. Sedangkan sasaran
Non fisik ada penyuluhan Wasbang (Kodim),pencegahan KDRT dan pelecehan
sexsual(LP-PAR),Penyuluhan KB (Dinsos P2KB)
,Penyuluhan Kesehatan tentang
HIV/AIDS (Dinkes) dan berbagai kegiatan sosialisasi lainnya,"
tuturnya.
Hufron mengatakan sumber dana
berasal dari Apbd Provinsi sebesar Rp 167,2 juta, dan Apbd kota Rp 82 juta,
jumlah total Rp 249,2 juta.
"Harapannya mampu
memperlancar arus lalu lintas darat sehingga meningkatkan perekonimian
masyarakat setempat, memperlancar pengairan persawahan, membangun semangat
gotong royong masyarakat, dan meningkatkan kemanggunalan TNI-Rakyat serta
pemerintah," tandasnya.** Red (rusg99)
Emoticon Emoticon