googlesyndication.com

0 Comment
Pekalongan News
Mega proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap ( PLTU ) berkapasitas 2x 1.000 megawatt Batang ini merupakan proyek nasional penyedia energi listrik Jawa dan Bali. P
Kabupaten Batang - Mega proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap ( PLTU ) berkapasitas 2x 1.000 megawatt Batang ini merupakan proyek nasional penyedia energi listrik Jawa dan Bali. Pembangunanya harus dapat berjalan lancar walaupun dengan berbagai dinamika, kendati demikian harus tetap melihat pada pemberdayaan masyarakat dan pelestarian lingkungan sekitarnya.
''Selain proyek harus terus berjalan untuk ketersediaan listrik Jawa Bali, namun juga harus melihat pemberdayaan masyarakat dan pelestarian lingkungan,'' kata Sekda Provisni Jawa Tengah Sri Puryono saat mewakili Gubernur Ganjar Pranowo saat Peresmian struktur pemasangan kerangka Baja Boiler PLTU 2 x 1000 MW di Ujungnegoro Kabupaten Batang, Selasa, (12/12).
Ia juga mengatakan Pemerintah provinsi dan pemkab Batang mensuport percepatan pembangunan PLTU sesuai dengan tahapan tahapan, dengan harapan bulan Mei 2020 bisa operasional.
''Kami berharap 2020 bisa operasional, sehingga Jawa dan Bali tidak akan divisit listrik. Oleh karena itu saya minta semua pihak pembangunan PLTU Kabupaten Batang tetap berjalan dan harus sesuai dengan tahapan – tahapann akan tetapi aspirasi masyarakat Batang harus di perhatikan,” kata Sri Puryono.
Menurutnya, PT. BPI sebagai pengembang proyek PLTU sudah melakukanya, namun juga harus membangun komunikasi yang baik.
''Saya harapkan agar forkopimda batang rukun dan saling bekerjasama untuk membangun masyarakat di batang nantiya,'' jelasnya.
Bupati Batang Wihaji mengatakan, kewajiban Pemerintah daerah selaku wakil pemerintah pusat di daerah adalah ikut dan wajib menyukseskan proyek besar nasional PLTU Batang. dalam hal ini untuk persedian listrik Jawa dan Bali. Namun disini saya juga selaku pemimpin daerah juga melayani kepentingan masyarakat.
''Saya mensuport mega proyek ini dapat berjalan lancar dengan berbagai dinamika sosial. Kami juga berharap dengan pembangunan PLTU apa yang menjadi harapan masyarakat dapat terakomodir untuk bisa menjalin komunikasi dan koordinasi,'' katanya.
Wihaji juga meminta kepada PLTU untuk menjalin kerjasama dengan dengan baik antara pemerintah daerah dan masyarakat, hal ini demi kelancaran pembanguna proyek PLTU, karena pembangunan PLTU ikut membantu pertumbuhan perekonomian masyarakat Kabupaten Batang.
''Pembangunan PLTU akan berimplikasi pada pertumbuhan ekonomi, minimal dapat memunculkan tenga kerja dan berimplikasi baik bagi masyrakat,'' katanya. 
Ia menambahkan semoga dengan adanya PLTU ini dapat berjalan sesuai rencana pada bulan Mei 2020 mulai beroperasi Unit I dan yang Unit ke II 6 bulan kemudian yaitu November 2020.

Presiden Direktur Komisaris PT. BPI Mohammad Efendi mengatakan Mulai di bangun 2012 karena ada permasalahan teknis jadi baru bisa di mulai pembangunan pada bulan Juni 2016, untuk Pembangunan PLTU Batang Unit I memakan waktu 48 bulan sejak proyek di mulai juni 2016 dan untuk Unit II selesai 6 bulan kemudian.
''Saat ini baru 30% pembangunan PLTU degan di mulainya struktur pemasangan kerangka baja boiler. Semoga degan dimulainya struktur pemasangan kerangka baja ini pembangunan PLTU dapat berjalan lancar,'' pinta Mohammad Efendi.
Turut hadir dalam acara tersebut wakapolres batang Polda Jawa Tengah Kompol Hendri Yulianto mewakili Kapolres Batang dan Mayor Inf. Raji bersama Forkopimda Batang.

Sejumlah personel Polres Batang dan Kodim 0736 Batang mengamankan jalanya kegiatan itu.

Post a Comment

 
Top