googlesyndication.com

0 Comment
Polres Batang
Ngobrol dan ngopi bareng Bupati Batang  dan Wakil Bupati di Tombo
Kabupaten Batang
Bupati Batang Wihaji meluangkan waktunya hanya untuk sekedar ngopi dan ngobrol bareng dengan komunitas pecinta kopi batang yang digelar di desa tombo kecamatan Bandar, Rabu (28/11/17). Acara tersebut juga bersamaan dengan lomba menyeduh kopi dengan tema "Batang Menyeduh" yang diikuti oleh 28 peserta barista dari Batang, Pekalongan, Tegal dan weleri.

Hadir juga dalam acara diskusi yang diselengarakan oleh Bapelitbang tersebut Bupati Batang Wihaji, Wakil Bupati Suyono, Ketua DPRD Teguh Raharjo, Asisten 1 Retno D, Kepala Dinas Pertanian Megayani, Kepala Dinas Pariwisata Bambang S, Kabitlitbang Heru, peserta dari lomba seduh kopi, serta petani kopi.

Ngobrol santai bersama Wihaji, salah satu pembahasanya adalah bagaimana menjadikan kopi tombo dan kopi lainya khas batang ini mampu menjadi brending untuk Batang. Selain kopi tombo ada juga kopi dari desa pacet yang baru kemaren sabtu menjuarai lomba tingkat Jawa tengah dengan kategori arabika, ini membuktikan bahwa batang itu kaya dan mempunyai kopi yang berkualitas. 
"Saya aktif kampanyekan produk lokal unggulan yang kita miliki kepada tamu saya maupun kepada masyarakat luar batang dan secara nasional," kata Wihaji. 
Ia mengatakan bahwa kopi khas batang memiliki nilai dan cita rasa tersendiri dan sekarang 
budaya ngopi ini sudah menjadi tren dikalangan anak muda.
"Untuk itu kita perlu mempromosikan dan memviralkan lewat sosial media yang perkembanganya sangat pesat," tuturnya. 
Bupati juga mengapresiasi petani kopi yang telah berkontribusi. 
"Kita harus memberikan edukasi pemahaman kepada para petani agar petani paham bagaimana cara menanam, memproses dan menjualnya supaya petani kopi kita dapat hidup sejahtera," tuturnya. 
Sementara Wabup Suyono mengajak bersama mendukung dan mempromosikan kopi batang agar kopi batang mampu tembus pasaran bahkan sampai luar negeri. Persilangan atau pertukaran kopi juga penting agar masyarakat luas tahu dan dapat membandingkan kualitas kopi batang. 
Baca Juga :
Ia juga menambahkan, bicara tentang kopi bicara juga tentang rasa kekhasan dari kopi tersebut untuk itu perlu riset tersendiri yang menangani kopi. Supaya kopi batang mendapatkan harga jual yang pantas dan rasa yang berkualitas. 

Ketua kelompok petani kopi Hana menuturkan, hal yang paling mendasar adalah masyarakat sekarang takut untuk menjadi petani apalagi generasi muda. Oleh karena itu, kami merubah mainset 

tersebut, yakni membina masyarakat dengan memberikan edukasi bagaimana cara bertani yang benar 

sehingga mendapatkan penghasilan yang besar dan dapat membangun desa. 
"Penting diperhatikan penyajian kopi untuk meningkatkan harga jualnya," tambah Hana
Sejumlah personel Polsek Bandar Polres Batang mengamankan jalanya kegiatan tersebut.

Post a Comment

 
Top