googlesyndication.com

0 Comment
Saksikan pendiri Nahdatul Ulama (NU) KH Hasyim Asya'ri ditangkap dan disiksa oleh tentara Jepang, puluhan ibu-ibu wali santri Pondok Pesantren (Ponpes) Nurul Huda menangis sesenggukan. Meski bukan adegan sebenarnya, namun itulah yang terjadi saat ratusan wali santri dan santri menonton bersama pemutaran film 'Sang Kyai' dalam rangka peringatan Hari Santri di Halaman Ponpes yang berlokasi di Desa Masin, Kecamatan Warungasem, Kabupaten Batang.

Tak hanya menangis, puluhan ibu-ibu wali santri bahkan sempat histeris sambil beristigfar saat menyaksikan adegan seorang santri sedang berlari di atap pondok sambil membawa bendera merah putih diberondong tentara Jepang dengan senapan mesin.

Kepala sekolah atau Kepala Pondok Yayasan Pendidikan Nurul Huda, Mu'ammaroh membenarkan kalau kegiatan nonton film bersama semalam sempat membuat sejumlah ibu-ibu wali santri tak dapat membendung kesedihanya hingga akhirnya menangis.

Mu'ammaroh menjelaskan, bahwa  kegiatan nonton bersama film 'Sang Kyai' merupakan bagian dari peringatan Hari Santri Nasional yang diselenggarakan tiap Tanggal 22 Oktober.
"Dipilihnya film Sang Kyai untuk diputar di Pondok memang cukup beralasan karena kisah dari film tersebut sangat pas dengan kehidupan pondok sebenarnya, apalagi penggambaran perjuangan santri pondok dalam melawan tentara Jepang sangatlah menginspirasi," ungkapnya, Senin (23/10/10) malam.
Dia menuturkan, sebagai pengurus Ponpes yang senantiasa melakukan syiar Islam melalui pendidikan agama juga melakukan trobosan untuk menguatkan iman Islam melalui berbagai upaya, salah satunya dengan mengajak nonton bersama sejarah perjuangan ulama besar KH Hasyim Asya'ari yang notabene merupakan pemimpin panutan organisasi keagamaan terbesar di Indonesia sekaligus sebagai pahlawan nasional yang berasal dari kalangan santri pondok.

Tak berlebihan rasanya, lanjut Mu'ammaroh, kalau film Sang Kyai mampu menyentuh hampir 800 penonton termasuk terungkapnya sejarah yang sebelumnya tidak pernah tertulis dalam buku sejarah di sekolah, yakni tentang dikeluarkanya Resolusi Jihad NU pada tanggal 21 Oktober 1945 atau 20 hari sebelum meletusnya pertempuran 10 November di surabaya.
"Film ini banyak bertutur tentang sejarah yang tak banyak diketahui oleh anak-anak jaman sekarang sehingga dalam peringatan Hari Santri ini sangat berkesan bagi mereka, terbukti ada yang sampai menangis terbawa suasana," jelasnya.

Post a Comment

 
Top