googlesyndication.com

0 Comment
Bupati Batang, Wihaji menjanjikan akan membenahi tata kelola pupuk bersubsidi bagi masyarakat petani sayuran di daerah Batang atas atau perbatasan seperti Kecamatan Bawang terutama Warga Desa Pranten dan dusun-dusun di sekitarnya. 

Menurut Bupati, selama ini karena kendala akses infrastruktur untuk menuju ibukota Kecamatan maupun sulitnya mendapatkan pupuk bersubsidi di sana akhirnya petani membeli  dari wilayah kabupaten tetangga atau Kabupaten Banjarnegara. 
"Jadi ini yang akan kami benahi. Sebab dari informasi yang saya terima, banyak petani sayuran ini pinjam KTP warga Kabupaten Banjarnegara untuk bisa membeli pupuk bersubsidi di sana, " ungkap Bupati, Sabtu (21/10/17).
Lebih lanjut Bupati ingin para petani sayur kembali membeli pupuk dari daerah sendiri, sebab dirinya sudah merencanakan menyelesaikan pembangunan jalan yang akan menghubungkan desa-desa yang ada di perbatasan Banjarnegara-Batang dengan ibu kota kecamatan terdekat sehingga nantinya para petani sayur tidak terlalu bergantung dengan daerah tetangga. 

Dikatakan Bupati, potensi hasil bumi terutama komoditas sayuran di Batang sangatlah besar, untuk itu salah satu syarat untuk melancarkan distribusiya mau tidak mau harus pembenahan dan perbaikan infrastruktur jalan harus dilakukan. 
"Aksesnya kita perbaiki dan Dinas Pertanianya akan saya perintahkan turun tangan untuk mengatasi persoalan pupuk petani," tegasnya. 
Terpisah, Susilo (40 th) petani kentang asal Dusun Sigempol, Desa Pranten, Kecamatan Bawang berharap upaya yang sedang dilakukan Bupati Batang untuk mengatasi persoalan pupuk dan buruknya infrastruktur jalan segera terealisasi. 

Ia mengungkapkan, selama ini karena sulitnya akses jalan, petani Desa Sigempol memilih menjual hasil panen sayuran seperti kentang, kubis, bawang daun dan wortel ke Wonosobo, Kajen dan Kota Pekalongan melalui jalur memutar. 
"Selebihnya para bakul besar dari luar kota maupun luar propinsi datang sendiri langsung ke Dusun Sigempol untuk kulakan dan para petani tak perlu ke Kecamatan Ba wang untuk menjual hasil panenya karena aksesnya sulit," jelas Susilo.

Post a Comment

 
Top