googlesyndication.com

0 Comment
Meski mengaku mendapatkan pemberitahuan mendadak. Pemerintah Kota Pekalongan tetap melaksanakan upacara memperingati Hari Kelahiran Pancasila. Wakil Walikota Pekalongan Saelany Maghfud menyampaikan hal tersebut usai memimpin upacara di Halaman Kantor Setda Kota Pekalongan, Kamis (1/5/17).
"Kita tadi melaksanakan upacara, meskipun mendadak tapi ini sangat penting. Kita sedang mendapatkan ujian persoalan kebhinekaan," ungkap Saelany.
Saelany menyebut, Indonesia atau Pancasila sekarang sedang diuji persoalan keberagaman, keagamaan, kerukunan umat beragama dan yang lebih mencemaskan adalah soal disintegrasi berbangsa dan bernegara.

Lebih lanjut Saelany mengatakan, landasan hidup berbangsa sedang mengalami cobaan terberat dalam perjalanan sejarah negeri ini. Semua membutuhkan perhatian untuk kembali menata persoalan kebinekaan kita.
"Terus terang saya prihatin dengan kondisi bangsa saat ini. Namun alhamdulillah untuk Kota Pekalongan masih terlihat kondusif, aman dan tidak ada gejolak," ucap Saelany.
Secara umum, kata Saelany, ada beberapa pihak yang disinyalir ingin merusak tatanan, bahkan ingin mengganti landasan hidup berbangsa yang berdasarkan Pancasila.
"Kita sudah sepakat, bahwa Pancasila, UU 45 dan NKRI adalah harga mati. Inilah yang ingin kita pesankan pada pelaksanaan upacara tadi," ujar Saelany.
Belajar dari pengalaman sebelumnya, ia menginginkan adanya pelajaran Pancasila berikut dengan falsafahnya kembali diajarkan di sekolah-sekolah, terutama sekolah Dasar.
"Jadi tidak hanya sekedar hafal saja namun bagaimana menanamkan jiwa Pancasila itu sejak dini," terangnya.
Saya kira hal tersebut masih sangat relevan, sambung Saelany, karena paham Pancasila menurut saya masih yang terbaik untuk diterapkan di Indonesia.
"Karena sudah bukan barang baru, setidaknya Pancasila masih tetap menjadi pilihan sebagai dasar negara," tandas Saelany.

Post a Comment

 
Top