googlesyndication.com

1 Comment
Pekalongan News
Kapolda Jateng didampingai beberapa Kapolres se eks Karesidenan Pekalongan menginformasikan malam ini Polda Jateng telah mengeluarkan maklumat terkai aksi demo besar-besaran tanggal 2 Desember mendatang
Kota Pekalongan
Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Condro Kirono menegaskan, sampai hari hari ini tidak ada Surat Tanda Terima Pemberitahuan (STTP) yang dikeluarkan oleh Mabes Polri bagi pengunjuk rasa yang akan melakukan aksi ke Jakarta, apalagi sampai melakukan sholat Jum'at di jalan.
"Jadi kepada pihak-pihak yang masih ingin berunjuk rasa tanggal 2 Desember nanti saya himbau untuk tidak usah ke Jakarta, karena di sana tidak ada STTP yang dikeluarkan," ucap Condro Kirono usai mengikuti kegiatan Istighotsah Kubro di Gedung HA Convention Centre, Kota Pekalongan, Jum'at (25/11/16) malam.
Condro mengingatkan, kepada pihak-pihak yang memberikan fasilitas hingga menyebabkan terjadinya unjuk rasa yang menjurus anarkis maupun yang menyebabkan terjadinya pelanggaran pidana, maka pihaknya tak segan memberikan sanksi.

Dalam kesempatan tersebut Condro juga menginformasikan, bahwa malam ini Polda Jawa Tengah telah mengeluarkan maklumat yang isinya meminta kepada masyarakat agar dalam menyampaikan aspirasi sebaiknya tidak perlu ke Jakarta.
"Silahkan masyarakat berunjuk rasa, namun sebaiknya dilaksanakan di Kota dan Kabupaten masing-masing," kata Condro.
Kendati demikian, sambung Condro, dalam menyampaikan aspirasi dan unjuk rasa agar tetap mematuhi Undang-undang Nomor 9 Tahun 1998 tentang menyampaikan aspirasi di muka umum.

Condro mengaku, dirinya sudah melakukan maping pihak-pihak yang masih ingin unjuk rasa ke Jakarta. Dan melalui berbagai dialog serta silaturahmi yang setiap hari dilakukan, dirinya berharap agar pihak tersebut mengurungkan niat untuk menyampaikan aspirasinya ke Jakarta.
"Tadi saya lihat suasana antara TNI, Polri, Santri dan Ulama kumpul bareng. Hal seperti ini yang akan kita terus adakan," ujar Condro.
Mengutip kata Habib, lanjut Condro, bangsa kita ini tidak akan bisa dipecah belah kecuali melalui agama. Untuk itu ukuwah Islamiyah, ukuwah basariyah dan ukuwah wathoniah harus kita mantabkan terus.
"Kita ingin komponen masyarakat, umaroh dan ulama, berkumpul dan berkomitmen dalam harmonisasi hubungan NKRI dan kebinekaan serta senantiasa merawat kebinekaan," tandasnya.

Post a Comment

 
Top