googlesyndication.com

3 Comment
Bukti Musium Batik Pekalongan Masih Menyimpan Misteri, Ini Faktanya
Pengunjung bergiliran masuk ruang bungker 
Kota Pekalongan
Selama ini orang hanya tahu kalau Musium Batik Pekalongan banyak menyimpan koleksi batik dari seluruh Indonesia termasuk batik Pekalongan. Namun pandangan tersebut sekarang perlu diluruskan, karena siapa sangka di dalam bangunan Gedung Musium Batik masih menyimpan banyak misteri. Salah satunya adalah bungker, yah bungker. Tidak hanya satu, tapi dua!

Bungker tersebut menurut narasumber berada di sudut tenggara dari bangun utama musium. Nah, penulis bersama puluhan orang lainya berkesempatan melihat langsung bahkan kami diijinkan masuk ke dalam bungker. Eit...jangan salah, jangan di bayangkan bungker tersebut berada di dalam tanah atau di bawah gedung yang gelap tanpa penerangan.

Tapi bungker ini terletak menyatu dengan bangunan utama gedung, semacam ruangan yang dikhususkan untuk menyimpan sesuatu. Dan konon kabarnya sebelum dilakukan penelitian, ruangan ini diisyukan sebagai tempat penyiksaan para tahanan. Hi...serem!

Tapi ternyata setelah terkuak sejarahnya justru ruangan tersebut malah digunakan untuk menyimpan harta kekayaan orang-orang V.O.C Belanda. Pantesan temboknya tebal, 50 centimeter!

"Ya, dulu dipergunakan untuk menyimpan harta kekayaan yang didapat dari keuntungan hasil penjualan komoditas gula dari 7 pabrik gula besar di pantura," ungkap Dilla, petugas konservasi kain yang setiap hari menghuni ruangan bungker.
Menurut Dilla, kantor pusat administrasi dari perkebunan tebu dan pabrik gula yang ada di wilayah pantura dipusatkan di Gedung yang sekarang digunakan sebagai Musium Batik.
Baca Juga Kisah Romantisme Batik Pekalongan Dalam Sejarah Perjuangan Di Indonesia
"Bangunanya masih asli sejak pertama kali berdiri, kecuali lantai bangunanya yang baru," terang Dilla.
Dan ruangan ini, lanjut Dilla, hanya dibuka untuk tamu negara dan orang yang memang berkepentingan salah satunya untuk penelitian.
"Jadi teman-teman semua termasuk beruntung, karena ini untuk pertama kalinya bungker dibuka untuk publik," ujar Dilla lagi.
Nah sekarang, sambung Dilla, bungker ini difungsikan sebagai ruangan privat. Untuk menyimpan 1250 koleksi Musium Batik.
"Ada 70 persen dari batik yang dikoleksi tersimpan disini. sisanya sekitar 200 sampai 300 batik saja yang dipajang di ruang pamer 1, 2 dan ruang pamer 3," tuturnya.
Diketahui, acara kunjungan ke bungker sendiri terangkum dalam kegiatan peringatan HUT Musium Batik ke-10. Pesertanya adalah yang teregritasi dalam acara 'Night At The Musium' yang digelar semalam.

Post a Comment

 
Top