googlesyndication.com

3 Comment
Gosok Akik, Ibu Rumah Tangga Ini Sekarang Hidup Berkecukupan
Yuniarti (37 th) serius menggosok batu akik di workshopnya Kraton Lor, Kota Pekalongan
Kota Pekalongan
Berbekal tekad untuk merubah nasib, seorang ibu rumah tangga warga Kraton Lor Rt 04. Rw 11 Kecamatan Pekalongan Utara Kota Pekalongan bernama Yuniarti (37 th) akhirnya mampu mengu bahkeadaan dari semula kekurangan hingga sekarang mampu mencukupi kebutuhan ekonomi bahkan lebih dari cukup.

Bersama sang suami Saefudin (40 th), Yuniarti membuka usaha gosok akik di rumahnya. Hari-harinya sekarang disibukan dengan membantu sang suami menggosok batu akik pesanan pelanggan yang terus mengalir.
"Awalnya saya ibu rumah tangga biasa yang menggantungkan hidup dari hasil pekerjaan suami sebagai buruh tukang pasang ledeng. Kalau tidak ada order ya tidak ada penghasilan,"ucap Yuniarti sembari menggosok batu akik.
Namun kesenangan sang suami akan batu akik membuka jalan ekonomi keluarganya menjadi berkecukupan. Dari sekedar hoby akhirnya diseriusi dengan belajar pada ahlinya di Batang. Merasa cukup ilmu dan menguasai tekhnik menggosok batu akik, akhirnya sang suami nekat membuka usaha sendiri sejak tiga bulan lalu.
"Alhamdulillah melalui proses yang lumayan berat, akhir nya sekarang sehari bisa menggosok 5 sampai 10 batu akik,"ungkapnya.
Merasa kasihan dengan suami yang kuwalahan memenuhi order membuat yuniarti bertekad untuk belajar bisa menguasai tekhnik menggosok batu akik pada suaminya.

Hasilnya, sekarang jemarinya lincah memainkan batu akik disela kencangnya putaran batu gerinda.
"Alhamdulillah mas, kini saya tak perlu risau lagi dengan kebutuhan hidup keluarga,"ujarnya tak henti mengucapkan syukur.
Berkat usahanya kerasnya tersebut, bersama sang suami, Yuniarti sehari mampu mengantongi uang antara 200 hingga 300 ribu rupiah.
"Menggosok batu akik paling murah ongkosnya Rp 20 ribu yang kecil dan yang besar bisa mencapai Rp 50 ribu,"terang Yuniarti pada media ini ketika mengisahkan dari mana penghasilan sebesar itu.
Sekarang sang suami, Saefudin tidak sempat lagi memasang ledeng dan Yuniarti sendiri selain meringankan pekerjaan suami juga cukup punya penghasilan untuk membiayai sekolah kedua buah hatinya, satu mondok di Pekajangan kelas 2 SMP dan satunya kelas 5 SD.

Post a Comment

 
Top