googlesyndication.com

0 Comment
Panitia Colour Run Festival Teledor, Walikota Pekalongan Salah Beri Hadiah Utama
Gusti Aga Galih Warnanida batal terima hadiah utama
Kota Pekalongan
Amalia Sari Ramadhani (15 th) siswi kelas 10 SMA 1 Wiradesa akhirnya bisa bernafas lega, ia nyaris saja gagal mendapatkan hadiah utama sebuah motor jenis matic dalam undian acara Colour Run Festival yang diselenggarakan di lapangan Jatayu Kota Pekalongan, Minggu (26/4/15).

Pasalnya remaja asal Desa Kemplong tersebut mengaku tidak menyangka kalau nomor peserta yang terpasang di dadanya berhak mendapatkan hadiah utama, sementara dirinya sudah terlanjur membuang nomor peserta ketika acara lempar bubuk warna-warni selesai.

" saya kaget mas, tahu-tahu nomor peserta saya dipanggil panitia, saya hanya memegang bukti tiket dan  yang lebih membuat saya kaget lagi ada anak naik ke panggung yang mengaku pemilik nomor itu," ucapnya.

Atas kejadian tersebut, sambung Amelia, dirinya dan karibnya segera mendekat ke arah panggung untuk menemui panitia, akan tetapi malah tidak tahu apa yang harus dilakukan.
Amalia Sari Ramadhani, nomor dua dari kiri akhirnya bisa tersenyum lega karena bisa mendapatkan haknya
Amelia Sari Ramadhina dua dari kiri, dinyatakan berhak hadiah utama

" beruntung ada salah seorang wartawan yang tahu dan membantu menguruskan kekeliruan itu ke panitia." ungkapnya.

Dari hasil mediasi dibawah panggung, panitia memutuskan membatalkan hadiah utama atas nama Gusti Aga Galih Warnanida (14 th) kelas 8 SMP 6 Kota Pekalongan.

Sementara Aga panggilan akrab remaja beralamat di Perum Medono Indah terpaksa harus mengubur mimpinya untuk memiliki sebuah kendaraan matik.

Rupanya kejujuran dirinya di apresiasi oleh panitia dan seponsor sehingga tetap mendapatkan hadiah pengganti berupa Handphone Android dan sejumlah uang.

" saya memang menemukan nomor milik Amelia di lapangan, karena terlanjur dipanggil beberapa kali tidak ada yang maju saya nekat maju kepanggung akhirnya." ujarnya polos.

Tapi dirinya sportif mengakui bahwa nomor tersebut bukan haknya kalaupun harus gagal mendapatkan hadiah utama dirinya ikhlas.

" saya ikhlas mas, memang itu bukan hak saya tadi ketika diminta konfirmasi dari panitia 

saya akui bahwa nomor tersebut bukan milik saya, saya hanya menemukan lantas nekat naik panggung." jelasnya.

Ditempat yang sama Panitia acara, Ari Arianto akhirnya mengakui bahwa ada yang salah dalam sistem administrasi di lapangan.

" kita akan coba perbaiki kedepanya, inikan baru awal masih banyak yang harus dibenahi dan saya mengucapkan terima kasih kepada teman-teman media atas koreksinya, tapi semua sudah saya klirkan dan semua yang terlibat disini sudah bisa menerima," katanya kepada awak media

Dijelaskan, bahwa dalam acara Colour Run Festival, panitia teledor dengan tidak mengadakan verifikasi nomor pemenang dengan identitas peserta, hal yang terjadi salah seorang peserta pemegang tiket asli yang memuat data nomor dan identitas pserta nyaris dirugikan, panitia hanya menggunakan nomor punggung peserta sebagai acuan untuk penerimaan hadiah tanpa mengecek tiket asli dari peserta yang merupakan bukti valid sehingga terjadi kesalahan fatal dan beruntung Walikota Pekalongan, Wakil Walikota dan beberapa jajaranya tidak mengetahui insiden memalukan tersebut.

Post a Comment

 
Top