googlesyndication.com

1 Comment
Tantangan Media Online  di Indonesia
Media Online Indonesia

Internet memberi ruang baru bagi partisipasi demokrasi. Namun, dunia baru bukan tanpa persoalan. Kita menyaksikan betapa industri media di seluruh dunia kini tengah berbondong-bondong ber-transformasi ke ranah digital. 

Media-media daring yang hadir di Internet tidak hanya mereka yang berbasis cetak, juga media-media baru “mandiri” yang tidak memiliki afiliasi dengan industri media sebelumnya, internet memang menuntut industri media tradisional untuk berubah menyesuaikan diri dengan situasi zaman.

Kenapa industri media harus menyesuakan diri? Ada dua alasan: berubahnya audience dan bisnis Internet melahirkan generasi-generasi baru yang tidak lagi mengakses informasi di media-media tradisional, utamanya cetak. 

Penelitian yang dilakukan Virtual Consultant mendapatkan, pengguna Internet di Indonesia rata-rata menghabiskan 2,3 jam per hari untuk mengakses Internet.


Di dalamnya, termasuk mengakses berita. Sementara, membaca koran hanya 34 menit . Menurut penelitian ini, pembaca tidak lagi mencari berita-berita utama karena mereka sudah mendapatkannya melalui Internet dan televisi hari kemarin. Yang paling banyak dibaca pada halaman surat kabar adalah artikel-artikel selain berita seperti opini, sosok, dan tokoh. Internet melahirkan generasi baru yang disebut  sebagai generasi milenial yaitu mereka yang lahir setelah tahun 1984.

Generasi milenial dilukiskan sebagai, “a technologically savvy generation that relies heavily on new media technologies to obtain information ranging from the news and weather to communicating with peers via text messaging and social networking.” 
pertumbuhan pengguna Internet berdampak serius pada industri media cetak. Di Indonesia, dampaknya pada indsutri media cetak belum terlalu terasa. Di negara-negara barat perubahan pembaca berdampak pada menurunnya oplah surat kabar, pemirsa televisi, dan pendapatan iklan adalah contoh  paling nyata, bagaimana pelanggan media cetak akhirnya harus menyerah digerus Internet. Tak terelakan, industri media kini tengan bertransformasi ke ranah digital.

Dalam konteks ini, industri media apakah onlineatau offlineumumnya membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk meraih posisi bisnis yang baik.

Dari daftar 100 situs terpopuler di Indonesia versi situs pemeringkat Alexa, tak ada satupun media lokal nangkring di sana. Media-media daring yang masuk dalam daftar adalah media-media nasional yang berbasis di Jakarta. Versi Alexa menyebut, sepuluh situs media berita terpopuler adalah detik.com, kompas.com, viva.co.id, merdeka.com, tribunnews.com, okezone.com, tempo.co, liputan6.com, inilah.com, dan republika.co.id.

Salah satu indikator untuk melihat bagaimana berita daerah tak menjadi bagian integral dari jaringan berita daring nasional adalah tumbuhnya media-media daring lokal seperti kabarmakassar.com, ranahberita.com, pekalongan-news.com padangkini.com,atau acehpost.com yang secara bisnis berusaha bertahan dengan sumber daya yang ada. 

Post a Comment

 
Top