googlesyndication.com

0 Comment
Jokolid (Jokowi-Cholid)
Tiada pernah mengira seorang karyawan pabrik tekstil PT. KAHATEX di Cipacing, Ranca Ekek, Kabupaten Bandung menerjuni dunia seleb. Adalah Cholid (47 tahun) menjadi terkenal karena wajahnya yang mirip Bapak  Presiden RI, Ir. Joko Widodo, atau lazim dikenal Jokowi. Lelaki paruh baya yang tinggal di bilangan Sindanglaya, Arcamanik, Bandung ini tiba-tiba harus meroket juga namanya oleh melejitnya popularitas Jokowi di mata masyarakat. 


Kehidupan sehari-hari yang monoton sebagai pekerja pabrik sekonyong-konyong menjadi deret waktu yang harus benar-benar ditata sebaik mungkin. Dalam satu wawancara Pekalongan News dia mengisahkan, “Awal mulanya sepulang kerja aku dituntut untuk memberikan respons atas pertanyaan orang serumah, dikarenakan anak kecil putra tetangganya mengabarkan bahwa aku ada di TV. Usut punya usut ternyata Ir. Joko Widodo terpilih menjadi Gubernur Propinsi DKI Jaya.” Bola salju pun semakin menggelinding, ketika teman-teman sejawat di lingkungan dia bekerja ikut latah memberikan predikat yang mengikuti melambungnya karier jabatan Jokowi. “Dari Pak Gub, Pak Capres, hingga sekarang Pak Presiden selalu menjadi panggilanku sehari-hari. Sampai tak pernah sekalipun mereka mengingat nama asliku.” Penyebutan panggilan nama tokoh penting tidak terlalu penting baginya. Melainkan adanya kesan tertuntut untuk menciptakan suatu pengkondisian suasana sebagaimana yang dialami si pemilik nama yang cukup memberikannya sebagai suatu tantangan.


“Pertanyaan-pertanyaan bercirikan sebagaimana terlontar dari seorang wartawan atau pewawancara selalu terlontar dari orang-orang di sekelilingku. Dari waktu ke waktu seakan dipaksa untuk menyikapi segala permasalahan yang terjadi atau dialami sang tokoh sentral. Semisal, aku harus memberikan jawaban tentang kenaikan UMR Jakarta.” ujarnya.  Sebagai seorang pribadi yang tak kenal menyerah ia keberatan bila harus terdiam dan terkesan tidak menghargai sapaan apresiasi orang-orang di lingkungan pergaulannya. Ia pun berseloroh mulai berusaha menirukan gaya khas Jokowi, “Yaaa…kita lihat duluuu, gimana pengusaha, dan pekerja seperti appaaa…”


Jokolid bersama Ketua KPKL Titik Nuraini
 dalam acara Bersih Kali Loji
Pembentukan realita yang menuntut dukungan pembelajaran sendiri, khususnya dalam menyamakan segala polah tingkah perilaku sang tokoh sentral pun semakin berkembang dan berlanjut. Selanjutnya, dia pun menuturkan, “Dalam suatu acara di Taman Ismail Marzuki aku yang ngefans Jokowi tergabung dalam relawan Jokowers diminta memberikan suatu sambutan spontanitas. Sedangkan acara itu diliput oleh Metro TV dan ANTV. ” Gaung pun bersambut, dia penuh semangat berusaha menggambarkan betapa dimulai dari saat itu seakan waktu bergulir tidak seperti biasa yang dialaminya. “Jum’at acara di Jakarta itu, Sabtu sudah dipanggil untuk datang ke Jakarta lagi, dan hari Minggunya Metro TV menggarapku habis-habisan.” 


Kini Cholid sudah tidak mampu lagi menyediakan waktu pengabdiannya sebagai pekerja pabrik biasa lagi. Sudah 4 stasiun televisi nasional yang memanfaatkan profile-nya, yaitu: Metro TV, Trans 7, Trans TV, dan ANTV Dia sudah harus mengelola waktu untuk lebih  berdaya guna. Setiap hari Senin ia harus berada di Jakarta untuk mengikuti shooting sinetron “Kampung KW”, yang dilakoninya sebagai peran utama.
(PN 18012015 – AA)

Post a Comment

 
Top