googlesyndication.com

0 Comment
Kota Pekalongan-
Tahun ini penderita Aids di Kota Pekalongan mangalami peningkatan dari pada tahun kemarin. Data dari Dinas Kesehatan Kota Pekalongan tahun ini ada 27 penderita, dimana 2 diantaranya adalah balita akibat tertular dari ibunya. Angka ini lebih tinggi dari tahun kemarin yang hanya mencapai angka 24 penderita.

Kabid P2P-PL pada Dinas Kesehatan Kota Pekalongan, dr Tuti Widayanti mengatakan peningkatan penderita aids yang terjadi bisa dikarenakan dua kemungkinan, yang pertama adalah pada pendataan tahun lalu, tiga penderita tersebut belum terdata dan baru terdata tahun ini. Atau memang pasien tersebut mulai terjangkit gejala Aids tahun ini.

"Kebanyak pasien yang terdeteksi Aids di Kota Pekalongan itu terdeteksi saat sudah ada penyakit penyertanya, padahal proses dari awal HIV hingga Aids dan kena penyakit penyerta itu memerlukan waktu hingga 10 tahun. sehingga orang yang bandelnya sekarang mungkin baru akan merasakan dampaknya 10 tahun yang akan datang. Seperti kasus di Kota Pekalongan Dari 27 penderita itu, 4 diantaranya masih HIV sedangkan sisanya sudah AIDs,"jelasnya, Senin (1/12/14).
Untuk itu, agar masyarakat terutama anak-anak muda mengetahui bahaya dan bagaimana penularan HIV Aids maka Dinas Kesehatan masih terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat terutama pelajar dan mahasiswa dengan membentuk kelompok remaja.

"Kami masih terus melakukan sosialisai kepada masyarakat, namun sosialisasi HIV/Aids itu harus dilakukan secara konsisten. Oleh karena itu, jika ada acara di sekolah atau kampus kami selipkan untuk sosialisasi HIV/Aids, begitupun saat ada sosialisasi di masyarakat, kami juga berikan sisipan untuk mensosilisasikan HIV/Aids,"bebernya.

Melalui momentum hari Aids, lanjut Tuti, pihak Dinas Kesehatan menghimbau kepada masyarakat untuk berperilaku hidup sehat, terutama anak-anak muda agar lebih mempertebal keimanan sehingga bisa membentengi diri dari pergaulan sex bebas yang bisa menyebabkan HIV/Aids.

Post a Comment

 
Top